
BANDUNG (SPnews.com) — Kue Keranjang adalah salah satu makanan khas yang tak pernah absen dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Dikenal juga sebagai dodol China, kue ini memiliki nama dalam bahasa Mandarin, yaitu Nian Gao atau Niangao, yang artinya “kue tahun.” Terbuat dari tepung ketan dan gula, kue ini memiliki makna simbolis, dipercaya membawa keberuntungan.
Menurut informasi dari laman Kota Bandung, kue keranjang biasanya disajikan sebagai hidangan penutup pada perayaan Imlek. Nama “Nian Gao” sendiri diucapkan mirip dengan “Gao,” yang berarti tinggi, sehingga pengucapannya terdengar seperti “tahun tinggi.” Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, Nian Gao melambangkan pendapatan dan kedudukan yang lebih tinggi, keberhasilan anak-anak, serta harapan agar kehidupan tahun depan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, mengonsumsi kue keranjang saat Imlek dianggap membawa keberuntungan dan peningkatan dalam kehidupan.
Sejarah Kue Keranjang
Berkaitan dengan sejarahnya, ada sebuah cerita rakyat Tionghoa yang menjelaskan asal-usul kue keranjang. Konon, setelah setahun tinggal di rumah warga, Dewa Dapur akan melapor kepada Kaisar Langit. Warga khawatir laporan tersebut dapat berisikan hal-hal buruk tentang rumah mereka, sehingga mereka memberikan kue keranjang sebagai hadiah untuk menutup mulut Dewa Dapur. Tradisi ini berlanjut hingga saat ini, di mana kue keranjang menjadi sesaji yang dipersembahkan pada upacara penghormatan leluhur menjelang Tahun Baru Imlek.
Makna Kue Keranjang
Kue keranjang yang bulat dan tak berujung melambangkan ikatan yang tak terbatas, simbol dari keharmonisan keluarga yang selalu rukun sepanjang tahun. Membagikan kue keranjang pada Imlek juga melambangkan pemberian rezeki dan kemakmuran, serta menunjukkan simbol saling menolong. Teksturnya yang lembut dan kenyal menggambarkan keteguhan, kegigihan, dan persaudaraan yang semakin erat.
Kue keranjang yang tahan lama menandakan hubungan yang awet dan berkualitas, sementara rasa manisnya melambangkan sukacita dalam hidup. Susunan kue keranjang yang bertingkat dan mengerucut menyimbolkan harapan akan peningkatan rezeki dan kemakmuran. Proses pembuatannya yang memakan waktu lama juga mengandung makna kesabaran, kegigihan, serta keteguhan hati dalam meraih tujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.(bdg/faz)