
BANDUNG (SPnews.com) — Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengusulkan agar ekonomi kreatif dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dasar. Hal ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri kreatif, mengingat potensi besar Kota Bandung dalam sektor tersebut, yang didukung oleh ekosistem yang baik dan banyaknya talenta berbakat.
“Ekonomi kreatif harus dikenalkan sejak dini. Saat ini hubungan antara pendidikan dasar dan industri kreatif masih lemah. Kurikulum di sekolah dasar perlu diperkuat, termasuk pengenalan sektor-sektor seperti pengembangan gim, yang memerlukan kemampuan algoritma, bercerita, dan pemecahan masalah. Literasi digital kreatif sangat penting untuk menyiapkan generasi yang lebih kompetitif,” ungkapnya, dikutip dari laman Kota Bandung, Sabtu (25/1/2025).
Koswara mengusulkan agar pengenalan ekonomi kreatif di tingkat pendidikan dasar dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan edukasi formal. Ini diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat bagi anak-anak dalam menghadapi tantangan global, khususnya di sektor-sektor yang sebagian besar dikuasai pihak luar.
Tim transisi pemerintahan saat ini juga fokus pada perbaikan infrastruktur pendidikan. Ia menyoroti masalah sekolah-sekolah di Bandung yang rawan banjir, dan pentingnya langkah strategis untuk memastikan keamanan dan kenyamanan proses belajar mengajar.
“Kami ingin membangun lingkungan belajar yang aman dan inovatif. Infrastruktur harus diperbaiki, dan ini menjadi prioritas,” katanya.
Koswara menekankan pentingnya membangun ekosistem kreatif melalui berbagai pameran, perlombaan, dan jejaring yang dapat dimulai sejak pendidikan dasar. “Seni adalah bagian penting dari ekonomi kreatif. Kota Bandung harus memanfaatkan keunggulannya ini. Dengan banyaknya talenta di sini, kita perlu mendorong ekosistem seni yang lebih kuat. Semua ini bisa dimulai dari sekolah dasar dengan mengadakan kegiatan seperti pameran seni, lomba kreatif, dan kolaborasi antarsekolah,” tutupnya. (bdg/faz)